1. Praha
Praha merupakan ibu kota Republik Ceko. Meski lebih dari satu besar bangunan di Praha dibangun ala metropolitan, negara di Eropa Timur ini tetap menjaga sudut-sudut khas abad pertengahannya.
Salah satu pesona terbesar dari kota ini adalah Jam Astronomi Praha yang dipasang pada tahun 1410 M.
Hebatnya, jam kuno ini tetap beroperasi bersama baik sampai sekarang.
Konon, Hanus Carolinum, otak di balik jam megah tersebut, dibuat buta oleh bagian dewan. Tindakan selanjutnya ditunaikan untuk menahan Hanus sebabkan jam lain yang dapat kurangi popularitas Jam Astronomi Praha.
Sebagai balasannya, Hanus merusak jam selanjutnya dan tidak ada yang sukses memperbaikinya sampai tahun 1552. Ngeri juga, ya? Di artikel ini kami juga akan sedikit membahas tentang permainan judi online yang tersedia di link situs zeus slot
2. Budapest
Budapest secara formal berdiri sebagai ibu kota Hungaria pada 1873 bersama mencampurkan tiga kota berbeda, yaitu Buda, Pest, dan Obuda.
Di kota ini, dua bangunan tertingginya, Svent Istvan Basilica dan Parlemen Hungaria, hanya berukuran 96 meter, lho. Tinggi ke dua bangunan yang serupa sama juga ini merupakan lambang atas kepentingan yang setara atas agama dan pemerintahan di Hungaria.
Tidak ada satupun bangunan di Budapest yang diizinkan untuk dibangun lebih tinggi dari 96 meter. Angka 96 sendiri merepresentasikan tahun pas bangsa Magyar menetap di daerah tersebut, yaitu 896 M.
Selain itu, Budapest termasuk punya sumber mata air panas terbanyak di dunia, lho. Tak heran kecuali di ibu kota Hungaria, Eropa Timur ini, anda bisa menemukan spa dan pemandian air panas bersama mudah.
3. Split
Bukan judul film, Split merupakan sebuah kota yang terletak di Kroasia, Eropa Timur. Nama Split sendiri diambil alih dari semak-semak bersama bunga kuning kecil yang banyak tersebar di kota wisata Eropa Timur tersebut.
Split merupakan rumah bagi bangunan-bangunan bersejarah, layaknya St. Domnius dan Kuil Jupiter.
St. Domnius merupakan keliru satu katedral Katolik terbesar di dunia. Awalnya, St. Domnius ini merupakan makam Diocletian, seorang penguasa Roma pada 284 – 305 M. Saat umat Katolik datang, mereka menghilangkan seluruh berhala bahkan sarkofagus Diocletian, dan menghilangkan sisa jasadnya di laut.
Sementara itu, kuil Jupiter merupakan hanya satu kuil Diocletian yang tersisa. Yang menarik, anda bisa menemukan sisa-sisa Sphinx di gerbang kuil yang sudah berusia setidaknya 1500 SM. Usut punya usut, Diocletian amat tertarik bersama kesenian Mesir agar ia membawa pulang lebih dari satu Sphinx untuk istananya.
Tak ulang bernama Kuil Jupiter, bangunan selanjutnya kini dinamai Kuil Pembaptisan St. John.
4. Tallinn
Beranjak ke destinasi wisata Eropa Timur berikutnya, kami dapat bertemu bersama Tallinn, ibu kota Estonia.
Di bawah Kota Tua Tallinn, terdapat terowongan labirin yang berasa dari abad ke-17. Saat Perang Dunia ke-2, terowongan ini digunakan sebagai daerah bantuan dari bom. Terowongan selanjutnya baru diakses untuk umum pada tahun 2010.
Di Tallinn, anda termasuk dapat menemukan sebuah benteng dari abad ke-14. Awalnya, benteng selanjutnya berukuran selama 2.4 km, tinggi 16 meter, lebar 3 meter, bersama 46 menara pengawas. Namun, yang tersisa pas ini adalah panjang 1.9 km dan 20 menara pengawas.
Penjara Paterei turut melengkapi nuansa historis di kota di Eropa Timur ini. Penjara selanjutnya berbentuk benteng laut yang dibangun pada tahun 1840. Meski ditutup pada tahun 2004, penjara ini diakses ulang untuk umum pada tahun 2014.
5. Bucharest
Terdengar mirip, memang, bersama Budapest. Bahkan, Michael Jackson sendiri pernah keliru menyapa fans-nya di Bucharest bersama “Hello, Budapest!”. Jangan keliru ulang ya, guys. Kalau Budapest merupakan ibu kota Hungaria, maka Bucharest merupakan ibu kota Rumania.
Nuansa destinasi wisata di Eropa Timur ini tak jauh tidak sama dari kota-kota terkenal lainnya. Di Bucharest, anda dapat menemukan berbagai website bersejarah layaknya Arcul de Triumf. Arcul de Triumf dibangun pada tahun 1878 pas Rumania mendapatkan kemerdekaannya. Awalnya, monumen ini didirikan bersama kayu, lantas dibangun ulang bersama bahan yang lebih kuat agar anda bisa mengunjunginya sekarang.
Paket Tour Eropa Timur Wisata Halal
Bucharest termasuk dijuluki ‘Little Paris’ dan ‘New Berlin’. Julukan ‘Little Paris’ diberikan karena arsitektur Haussmannian dan bangunan Art Nouveau yang banyak ditemukan di selama kota. Sementara itu, ‘New Berlin’ diperoleh Bucharest karena street art-nya yang melimpah dan kehidupan malamnya, di mana anda bisa bersama gampang menemukan klub dan bar yang buka sampai dini hari.
Meski kalah terkenal dibandingkan Eropa Barat, bukan artinya destinasi wisata di Eropa Timur ini tak menarik untuk disambangi. Kamu bahkan bisa jalan-jalan ke Eropa Timur bersama biaya yang lebih tidak mahal ketimbang ke Eropa Barat. Selain bepergian sendiri, anda termasuk bisa manfaatkan jasa travel untuk paket tour Eropa Timur yang ekonomis.