
Mau Konseling Problem Psikologi? Ketahui Dahulu Beda Psikolog dan Psikiater
Anda tengah menghadapi persoalan batin yang berat dan ingin mengunjungi dokter psikologi yang mumpuni? Begitulah kesehatan mental semakin digalakkan seperti usaha untuk mengunjungi psikolog dan psikiater.
Namun, masih banyak yang belum memahami perbedaan psikolog dan psikiater. Lalu apa perbedaan dan peran mereka?
Melansir laman grhasia.jogjaprov.go.id, psikiater adalah seorang dokter sedangkan psikolog adalah seorang konselor. Psikiater dapat memberikan resep dokter. Psikolog akan berusaha untuk memahami manusia berpikir, berperasaan, dan berperilaku.
Ketika proses konseling, psikolog akan raja olympus memberikan edukasi mengenai emosi, pengaruh perilaku manusia, memfasilitasi klien belajar menangani situasi yang dialami.
Apabila klien memberikan gejala dan indikasi yang dapat menyakiti diri, orang lain, dan lingkungan, psikolog akan merekomendasikan klien kepada psikiater. Hal ini bertujuan agar klien ditangani secara medis.
Baca Juga : Psikoterapi untuk Penderita Gangguan Kejiwaan
Adapun laman, psikolog dan psikiater berfokus membantu menangani kesehatan mental. Kedua profesi ini memiliki kemampuan dalam psikoterapi.
Namun, terdapat pendekatan yang berbeda dalam menangani klien. Melansir laman pijarpsikologi.org, psikologi menangani masalah menggunakan pendekatan psikologis.
Psikolog akan memecahkan masalah dengan melihat pola kehidupan. Mereka cenderung menekankan pada kekuatan berbagai melalui klien bercerita mengenai permasalahannya dan psikolog mendengarkan. Serta, menganalisis penyebab dan kontribusi terhadap masalah yang dihadapi seperti pola tidur, makan, dan pemikiran negatif.
Berbeda dengan psikolog, psikiater menangani masalah dengan pendekatan fisik. Seperti melihat kondisi seseorang dengan keseimbangan zat kimia pada otak.
Psikiater cenderung menangani seseorang yang tidak menyadari kondisi mentalnya terpuruk. Apalagi, gangguan mental yang diderita termasuk berat, seperti halusinasi dan pemikiran bunuh diri.
Peran psikolog untuk merefleksikan, membuka pemikiran dan pandangan serta pengarahan untuk menyelesaikan masalah.
Sedangkan psikiater berperan dapat memberi pernyataan kepada manusia dikarenakan ketidakseimbangan fungsi-fungsi fisik seperti hormon. Oleh karena itu, psikiater menggunakan obat untuk membantu penyembuhan.
Untuk itu, jika dirasa perlu mengunjungi profesional, Anda dapat mengunjungi psikolog dan psikiater sesuai dengan kebutuhan agar problem psikologi segera teratasi, tidak berkepanjangan.

Psikoterapi untuk Penderita Gangguan Kejiwaan
Psikoterapi merupakan pendekatan yang efektif untuk mengatasi berbagai masalah psikologis, termasuk gangguan kejiwaan seperti stres berat, depresi, dan kecemasan. Psikoterapi dilakukan dengan tujuan membantu pasien mengenali dan memahami perasaan serta pola pikir yang menjadi akar masalah, serta mengajarkan cara-cara positif untuk menghadapi situasi yang menantang.
Keadaan yang Membutuhkan Psikoterapi
Meskipun ada stigma yang salah bahwa seseorang yang menjalani psikoterapi selalu mengalami gangguan kejiwaan atau “gila,” kenyataannya slot bet kecil psikoterapi justru bisa digunakan oleh siapa saja yang merasa membutuhkan bantuan mental. Psikoterapi adalah alat untuk mengatasi masalah kesehatan mental, bahkan bagi mereka yang mungkin berisiko mengalaminya di masa depan. Beberapa kondisi yang umumnya memerlukan psikoterapi meliputi:
-
Perasaan Putus Asa atau Depresi yang Bertahan Lama
Perasaan yang sangat sedih atau putus asa selama berbulan-bulan bisa menjadi tanda depresi yang memerlukan perhatian medis. -
Kecemasan Berlebihan
Jika seseorang merasa cemas, takut, atau khawatir secara berlebihan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, ini adalah tanda yang perlu diatasi dengan terapi. -
Perubahan Suasana Hati yang Ekstrem
Perasaan yang berubah drastis, seperti perasaan sangat bahagia atau sangat sedih tanpa alasan jelas, bisa menandakan adanya gangguan kejiwaan. -
Perilaku Negatif
Kebiasaan negatif seperti penyalahgunaan obat, alkohol, atau perilaku destruktif lainnya dapat diatasi dengan psikoterapi. -
Keinginan untuk Menyakiti Diri Sendiri atau Orang Lain
Jika seseorang merasa ingin menyakiti dirinya atau orang lain, segera cari bantuan psikoterapi. -
Halusinasi atau Penyimpangan Perilaku
Penyimpangan perilaku yang serius, seperti halusinasi atau perilaku seksual yang merusak hubungan, juga membutuhkan perhatian psikologis. -
Kesulitan dalam Mengungkapkan Perasaan
Jika seseorang merasa tidak ada yang bisa memahami perasaannya, atau merasa terisolasi dalam masalah yang dihadapi, psikoterapi dapat membantu.
Berbagai peristiwa traumatis, seperti perceraian, kehilangan orang yang tercinta, atau peristiwa bencana lainnya, bisa menjadi pemicu gangguan mental yang memerlukan psikoterapi. Selain itu, kondisi seperti depresi, gangguan bipolar, PTSD, atau gangguan identitas juga bisa memerlukan intervensi terapi untuk penyembuhan.
Jenis-Jenis Psikoterapi untuk Gangguan Kejiwaan
Berbagai jenis psikoterapi digunakan untuk membantu pasien dengan gangguan kejiwaan. Setiap jenis terapi disesuaikan dengan kondisi pasien dan bagaimana mereka merespons terapi tersebut. Beberapa jenis psikoterapi yang umum dilakukan adalah:
1. Terapi Perilaku Kognitif (Cognitive Behavioral Therapy – CBT)
Terapi ini berfokus pada menggali pola pikir, perasaan, dan perilaku yang menyebabkan masalah dalam hidup pasien. Dengan terapi ini, pasien diajarkan cara berpikir dan bertindak lebih positif, serta merespons stres dengan cara yang lebih sehat, seperti olahraga atau meditasi.
2. Terapi Psikoanalitik dan Psikodinamik
Tujuan terapi ini adalah untuk membantu pasien menggali dan memahami perasaan dan konflik yang tersembunyi di alam bawah sadar mereka. Dengan pemahaman tersebut, pasien dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih siap menghadapi tantangan hidup.
3. Terapi Interpersonal
Terapi ini membantu pasien mengevaluasi dan memperbaiki hubungan interpersonal mereka dengan keluarga, teman, pasangan, atau rekan kerja. Tujuannya adalah agar pasien lebih sensitif terhadap interaksi mereka dan dapat mengatasi konflik dengan cara yang lebih efektif.
4. Terapi Keluarga
Dilakukan bersama anggota keluarga, terapi ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah psikologis yang berkaitan dengan dinamika keluarga. Selain itu, terapi ini juga bertujuan untuk memperbaiki hubungan yang bermasalah antara pasien dan keluarga mereka.
5. Hipnoterapi
Hipnoterapi menggunakan teknik hipnosis untuk membantu pasien mengontrol perilaku, emosi, atau pola pikir yang negatif. Teknik ini sering digunakan untuk mengurangi stres, menghilangkan kebiasaan buruk seperti merokok atau makan berlebihan, dan mengelola rasa sakit.
Mengapa Psikoterapi Penting untuk Penderita Gangguan Kejiwaan?
Psikoterapi bukan hanya untuk mereka yang mengalami gangguan jiwa berat, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kualitas kesehatan mentalnya. Dengan bantuan profesional, pasien bisa memahami lebih dalam tentang perasaan, pola pikir, dan perilaku mereka, serta belajar cara-cara positif untuk menghadapinya.
Setiap individu merespons terapi dengan cara yang berbeda, dan untuk itu, penting bagi pasien untuk berkonsultasi dengan seorang profesional dalam menentukan jenis terapi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa ada masalah dalam kesehatan mental Anda, karena perawatan yang tepat dapat membawa perubahan positif yang signifikan dalam hidup Anda.
Psikoterapi adalah alat yang sangat efektif untuk mengatasi berbagai gangguan kejiwaan, membantu pasien mengelola stres, kecemasan, atau depresi, serta memperbaiki hubungan interpersonal yang bermasalah. Dengan berbagai jenis terapi yang tersedia, penting untuk memilih terapi yang paling sesuai dengan kebutuhan individu. Jika Anda merasa membutuhkan bantuan, segera cari profesional yang terlatih di bidang ini untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Mengenal Lebih Dalam Psikoterapi Serta Tujuan, Jenis Dan Prosedur Dari Awal Hingga Akhir
Psikoterapi kadangkala disebut terapi berkata sebab didasarkan terhadap percakapan yang dilaksanakan dengan psikoterapis, psikiater, terapis, atau konselor terlatih. Dalam situasi rahasia, pasien dan terapis dapat mendiskusikan bagian-bagian hidup pasien yang dambakan ditingkatkan.
Bergantung terhadap terapis, tipe terapi, dan keperluan pasien sendiri, seseorang terhadap sesi psikoterapi dapat membahas tentang:
- Riwayat dan pengalaman hidup pribadi
- Perasaan dan emosi yang dirasakan
- Hubungan pasien dengan orang lain
- Pola pikir
- Perilaku dan kebiasaan
- Tujuan yang dambakan dicapai pasien dan kendala yang dirasakan
Jenis-Jenis Psikoterapi
Hingga pas ini, bidang psikoterapi senantiasa berkembang, dan pas ini dapat dilaksanakan baik secara langsung maupun daring. Ada juga banyak variasi tipe untuk dipilih, supaya cocok dengan keperluan khusus dari pasien. Mulai dari terapi individu, pasangan, kelompok, hingga terapi keluarga.
Selain itu, seorang terapis barangkali memanfaatkan metode atau teknik dari banyak variasi pendekatan untuk mengatur terapi dengan keperluan pasien. Teknik psikoterapi ini barangkali termasuk:
1. Terapi tingkah laku kognitif (CBT)
Tujuan dari terapi tingkah laku kognitif (CBT) adalah untuk mengidentifikasi dan merubah pola yang dimiliki pasien. Khususnya pola yang barangkali berbahaya, atau tidak membantu.
Dengan mengidentifikasi pola atau tingkah laku ini, pasien dan terapis dapat bekerja mirip untuk menciptakan tingkah laku yang lebih efektif dan bermanfaat. Jenis psikoterapi ini dapat berguna bagi mereka yang berjuang melawan depresi, kecemasan, atau masalah https://www.farmersclassic.com/ tentang trauma.
2. Terapi tingkah laku dialektis
Terapi tingkah laku dialektis adalah satu tipe CBT dan paling sering digunakan untuk mereka yang miliki situasi tertentu. Contohnya kesimpulan untuk bunuh diri, masalah kepribadian ambang, masalah makan, atau masalah stres pasca trauma (PTSD).
Terapi ini mempunyai tujuan untuk menolong pasien mengolah dan mengatur emosinya, sebagai sebuah metode yang tidak ditekankan dalam CBT tradisional.
3. Terapi interpersonal (IPT)
Berfokus untuk menolong seseorang menanggulangi kasus spesial yang barangkali merubah kehidupan sosial, pribadi, atau profesionalnya. Tujuan dari terapi ini adalah untuk menciptakan keterampilan komunikasi yang sehat.
Selain itu, IPT juga berguna untuk mempelajari bagaimana seorang pasien dapat menghubungkannya untuk selesaikan beban dan konflik.
4. Terapi psikodinamik
Teknik terapi ini coba untuk melukiskan peristiwa era lalu, layaknya dari era kecil pasien. Hal ini dilaksanakan untuk menyaksikan bagaimana tentang itu dapat merubah tingkah laku atau pola negatif yang ditunjukkan pasien di era kini dalam kesehatan fisik dan mentalnya.
Perlu diketahui bahwa tujuan utama terapi psikodinamik adalah untuk melewatkan efek era sesudah itu pasien dan lebih mengontrol hidup dirinya pas ini.
5. Psikoanalisa
Terapi ini dilaksanakan untuk memeriksa stimulus atau keinginan bawah tahu pasien dan bagaimana tentang itu merubah hubungan, tindakan, atau pikirannya.
Dengan memeriksa ide-ide bawah tahu ini, terapis dapat menolong pasiennya menjadi lebih tahu terhadap dirinya sendiri dan mengubahnya untuk meningkatkan faedah dan pengobatan yang sehat.
6. Terapi suportif
Teknik terapi ini mempunyai tujuan untuk menolong pasien mengembangkan kekuatan dirinya sendiri lewat stimulus dan bimbingan. Terapi suportif diketahui dapat menolong dalam meningkatkan harga diri, memperkuat mekanisme koping, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan faedah sosial.
Tujuan Psikoterapi
Pada dasarnya tujuan psikoterapi adalah untuk memfasilitasi perubahan positif terhadap pasien. Selain itu, psikoterapi dilaksanakan untuk melacak faedah emosional dan sosial yang lebih baik supaya perasaan bahagia dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan dapat meningkat.
Manfaat Psikoterapi
Psikoterapi dapat menolong seseorang mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, membangun keyakinan diri, dan menjadi lebih tahu diri. Terapi ini efektif menyebabkan sembuh banyak variasi kasus kesehatan mental dan perilaku, seperti:
- Depresi
- Kecemasan
- Gangguan pemanfaatan zat
- Gangguan makan
- Pemulihan trauma, juga PTSD
- Kesedihan atau kehilangan
- Masalah hubungan
- Stres
- Tingkat percaya diri yang rendah
- Transisi kehidupan besar (perubahan dalam kehidupan spesial atau karier)
- Gangguan kesehatan jiwa tertentu
Psikoterapi bekerja paling baik pas seseorang terbuka untuk share kesimpulan dan perasaan dengan terapisnya. Kuncinya adalah ada keyakinan terhadap pasien dan terapisnya. Namun, tentang lebih-lebih yang harus diingat adalah psikoterapi perlu waktu.
Prosedur Psikoterapi
Sebelum pertemuan pertama, penting bagi pasien untuk mengayalkan kasus apa yang dambakan diatasi. Pada sesi psikoterapi pertama, terapis biasanya menyatukan informasi tentang pasien dan kebutuhannya. Kamu barangkali diminta mengisi formulir tentang kesehatan fisik dan emosional pas ini dan di era lalu.
Mungkin diperlukan lebih dari satu sesi bagi terapis untuk sepenuhnya tahu situasi dan kegalauan yang dirasakan pasien. Hal ini mempunyai tujuan untuk pilih pendekatan atau tindakan paling baik yang dapat dilakukan.
Sesi pertama juga merupakan peluang bagi pasien untuk mewawancarai terapis, untuk tahu apakah pendekatan dan kepribadiannya cocok untuk pasien. Pastikan juga anda memahami:
- Jenis terapi apa yang dapat digunakan
- Tujuan pengobatan
- Durasi masing-masing sesi
- Berapa banyak sesi terapi yang barangkali dibutuhkan
- Prosedur terhadap sesi sesudah itu dapat mengenai terhadap pertumbuhan dari situasi atau keperluan pasien.
Risiko Psikoterapi
Secara umum, ada sedikit risiko dalam merintis psikoterapi. Sebab, lebih dari satu metode psikoterapi diketahui dapat mengeksplorasi perasaan dan pengalaman yang menyakitkan dari pasien, supaya anda barangkali menjadi tidak nyaman secara emosional.
Namun, segala risiko dapat diminimalkan dengan bekerja mirip dengan terapis ahli supaya tipe dan intensitas terapi dapat disesuaikan.
Kapan Harus Melakukan Psikoterapi?
Ada lebih dari satu tentang yang dapat dijadikan sebagai indikasi dapat pas yang pas untuk lakukan psikoterapi, yaitu:
- Merasa ketidakberdayaan dan perasaan sedih yang berkepanjangan, hingga mengisolasi diri dari orang-orang terdekat.
- Masalah yang dihadapi tampaknya tidak membaik meski ada bisnis dan pemberian dari keluarga dan rekan terdekat.
- Merasa ada kasus berkonsentrasi terhadap pekerjaan atau kegiatan yang biasa dilakukan.
- Kamu menjadi cemas berlebihan, berkesinambungan gelisah, dan mengayalkan hal-hal negatif dapat terjadi.
- Kamu menjadi lakukan tindakan yang merugikan diri sendiri atau orang lain. Misalnya layaknya mengkonsumsi alkohol berlebihan, memanfaatkan narkoba, menjadi agresif.
- Jika mengalaminya, langsung hubungi psikiater tepercaya di Halodoc yang ada 24 jam.
Kamu dapat lakukan tindakan psikoterapi kalau telah mencapai rujukan dari dokter untuk melakukannya, penting untuk langsung merintis sesi pertama psikoterapi.